Induksi Listrik
Induksi listrik, adalah lompatan listrik dari
gulungan Primer ke gulungan Sekunder lewat medan magnet. Gulungan Primer
dengan gulungan Sekunder tidak ada hubungan sama sekali dan karena
Induksi inilah timbul Arus ( I ), arus ini tergantung dari besarnya
kawat tembaga yang dipakai dan tegangan listrik tergantung dari
banyaknya gulungan kawat tembaga ( V ). Kawat tembaga yang dipakai ada
lapisan tipis sekali untuk mencegah supaya tiap gulungan tidak konslet.
Pada pembuatan Trafo disesuaikan berapa Watt dan
berapa Volt yang diperlukan dari perhitungan bisa ditemukan Arus berapa
yang dibutuhkan, ada perhitungan untuk menghitung gulungan Primer dengan
gulungan Sekunder hal ini tergantug dari berapa luas teras besi yang
diperlukan.
Trafo ada dua macam yaitu :
- Trafo Step Up, untuk menaikkan tegangan.
- Trafo Step Down, untuk menurunkan tegangan. Trafo macam ini banyak kita jumpai. Trafo Adaptor pada peralatan Elektronika misalnya trafo untuk mengisi baterai HP, Pada peralatan komputer. pada peralatan Power amplifier dan masih banyak lagi.
Satuan Induktansi yaitu, Henry, Milihenry, Microhenry.
Teras besi Trafo dibuat belapis-lapis terdiri dari
plat besi tipis dan masing- masing plat tipis ada lapisan isolator hal
ini untuk mengurangi panas yang ditimbulkan oleh Arus Faraday. Tujuan
dibuat berlapis ini adalah untuk mengurangi panas yang ditimbulkan oleh
Arus Faraday supaya Panas tidak berlebihan yang bisa mengakibatkan
kerusakan Trafo.
Induksi listrik berbentuk medan magnet pada
kejadian ini menimbulkan kerugian Daya yang disebabkan oleh berubahan
arus listrik menjadi panas juga disebabkan oleh kebocoran medan magnet
yang terbuang, dari proses Induksi ini kehilangan daya listrik berkisar
10% perpindahan dari gulungan Primer ke gulungan Sekunder.
Selain Trafo berbentuk E ada Trafo Toroida yaitu
berbentuk Cincin ada yang menyebut Trafo Donad, Trafo Toroida ini
kebocoran energinya sangat kecil dan sangat baik untuk mensuplai
peralatan Elektronika, harga trafo ini jauh lebih mahal dari Trafo E.
Trafo Toroida biasanya digunakan pada peralatan Mahal. Misalnya untuk
mensuplay peralatan Preamplifier, Power Amplifier dan pada peralatan
lain.
Untuk membuat Trafo ini disesuaikan berapa Watt
daya yang dibutuhkan dan berapa Volt tegangan yang dibutuhkan dengan
kebutuhan ini dapat dihitung Berapa arus listrik yang dibutuhkan
persamaan bisa berbentuk W = E x I dari perhitungan ini dapat ditemukan
arus yang dibutuhkan. Perhitungan pada Primer ditambah watt 10% dari
perhitungan jumlah total watt trafo dan Sekunder.
Untuk kebutuhan gulungan dibutuhkan perhitungan
lain yaitu tergantung berapa luas Teras besi yang digunakan dan gulungan
teras besi ditambah dengan perhitungan kebocoran energi berkisar 10%,
kemudian perhitungan berapa gulungan per Volt untuk Luas teras besi itu.
Untuk penyesuain di Primer berapa Volt dan Sekunder berapa volt bisa
ditemukan.
Untuk besarnya diamater kawat tembaga bisa dilihat
pada tabel daftar kemampuan Arus yang bisa dialirkan. Besarnya kawat
Primer dengan sekunder berlainan karena biasanya tegangan berbeda maka
Arus yang dibutuhkan tidak sama walau Watt sama.
Induksi timbal balik
Jika suatu kumparan kawat dialiri arus dan tegangan maka akan terjadi, medan magnet dan garis-garis gaya magnit.
Transformator adalah merupakan dua buah gulungan
Primer dan Sekunder yang dililitkan pada teras besi yang berlapis-lapis
perpindahan arus dan tegangan tranformator ini lewat medan magnet.
Iinduksi timbal balik dirumuskan dengan rumus. Induksi timbal balik K= M
√ L1+L2
Kopling ⇔ K, persamaannya yaitu : M = K √ L1+L2
Kopling ini terbagi dalam tiga posisi yaitu :
- Harga penuh.
- Harga setengah,.
- Harga seperempat.
Contoh :
- Dua buah kumparan masing-masing induktansinya 4H dan koofisen Kapling 1/2. Berapa besar induktansi timbal-balik ?
- M = K √ L1 x L2
- = 0,5 √ 4 x 4
- = 0,5.4
- M = 2
- Sebuah kumparan dengan induktan 2 mH di hubungkan dengan sumber tegangan 1 V, frekuensi 50 Hz.
Berapa Arus listrik yang melewati kumparan itu ?
Jawab :
- Induktansi = 2 mH
- Sumber tegangan (E) = 1 V
- frekuensi = 50 Hz
XL = 2 π.fL = 6,28.50.2.10-3 = 628.10-3XL = 0,63 Ω | E = I X R I = E / R I = 1 / 0,63 = 1,5 Amper |
Reaksi Induksi :
Jika arus searah DC dialirkan ke dalam kumparan dan
dipasang indikator lampu maka lampu akan menyala terang, pengisian
medan magnet positif +
Jika arus bolak-balik AC dialirkan kesebuah
kumparan dan dipasang indikator lampu maka lampu akan menjadi menyala
redup hal ini karena kumparan melawan arus yang mengalir, pengisian
medan Magnet positif + dan negatif -
Induktansi :
XL = 2 π.fL = Ω
XL = Induktansi
2 π = Radian 3600
f = Frekuensi listrik 50 Hz - 60 Hz
XL = 2 π.fL = Ω
XL = Induktansi
2 π = Radian 3600
f = Frekuensi listrik 50 Hz - 60 Hz
Transformator
N1 : N2 = E1 : E2 N2 : N1 = E2 : E1 Gulungan ⇔ N Tegangan ⇔ E | N1 x E2 = N2 x E1 E1 = N1 x E2 / N2 E2 =N2 x E1 / N1 Gulungan primer = N1 Gulungan sekunder = N2 Tegangan Primer = E1 Tegangan Sekunder = E2 |
W = E x I
I1 x I2 = E1 x E2 I1 x E2 = I2 x E1 I1 = I2 x E1 / E2 I2 = I1 x E2 / E1 Perobahan arus ⇔ I Tegangan ⇔ E |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar